Loading...

17 February 2015

Unknown

Jika Diikuti, Suara Adzan di Gunung Slamet Bisa Membahayakan

Gunung Slamet © Tribunnews.com
Misteri suara adzan yang didengar tiga pendaki asal Universitas Veteran Yogyakarta sewaktu tersesat di tengah hutan Gunung Slamet telah dijelaskan oleh Humas SAR Yogyakarta. (Baca: Misteri Adzan di Tengah Hutan Gunung Slamet, Ini Penjelasan Pakar)

Sebagai informasi penting khususnya bagi pendaki, Humas SAR Yogyakarta meminta suara adzan atau suara ‘aneh’ lainnya tidak diikuti. Sebab, suara merambat dari bawah ke atas pada malam hari. Jika seorang pendaki tidak memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman yang cukup, kemudian ia hanya mengandalkan suara tersebut untuk diikuti dari mana sumbernya, ia bisa terkena bahaya. Misalnya jika ia mengikuti suara yang ternyata arahnya adalah jurang.

“Saya ingatkan, jangan sekali-kali berusaha menyelamatkan diri dengan berpatokan pada suara itu, karena bisa saja suara datang dari jurang akibat adanya rambatan suara dari asal suara,” kata Daru, Humas SAR Yogyakarta, seperti dikutip Viva.co.id.

Lebih berbahaya lagi, jika pendaki dalam kondisi takut saat mendengar suara tersebut. Ia bisa semakin tersesat atau bahkan terjatuh ke dalam jurang.

Karena itu Daru berpesan agar seseorang tidak memaksakan diri mendaki jika belum memiliki pengetahuan, kemampuan, logistik yang cukup. Juga harus memperhatikan kondisi fisik saat mendaki.

Seperti diberitakan sebelumnya, Airlangga Firgianto, Januar Renaldo, dan Ronald Vidi Adiguna melakukan pendakian Gunung Slamet dari jalur Blambangan. Mereka mulai mendaki pada Sabtu 7 Februari 2015. Seharusnya mereka sudah kembali pada Kamis 12 Februari 2015. Namun karena tersesat, mereka kemudian mulai dicari Tim SAR dan ditemukan Ahad 15 Februari 2015.

Saat tersesat di tengah hutan itulah mereka mendengar suara adzan dan suara lainnya. [Siyasa/bersamadakwah] (bersamadakwah.net)