“Media harus mendukung keadaan Muslimah di dunia untuk melawan media-media mainstream. Memberitakan info yang berimbang dan dengan penilaian yang sama"
|
Dr Saud Al – Fateh Al Badawi, salah seorang pendiri Internasional Muslim Women Union (IMWU) mengatakan wanita Muslim harus tetap menjaga kodratnya dalam kesehariannya.
Ia mengatakan wanita-wanita Muslim di seluruh dunia harus tetap menjaga kodratnya, sekalipun di dalam kehidupan karir yang tengah berkembang di era modern saat ini.
“Tujuannya diselenggarakan acara ini untuk mengembangkan kepribadian wanita tidak hanya menjadi ibu rumah tangga. Namun bukan berarti bebas,” demikian dikatakan anggota Dewan Majelis Nasional Afrika ini dalam acara Internasional Muslim Women Union belum lama ini yang diselenggarakan di Universitas Islam Assyafiiyah Jatiwaringin, Bekasi.
Menyangkut karir yang kian berkembang terhadap wanita di seluruh dunia, ia meminta para wanita tetap takut kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang harus lebih diutamakan, agar bisa lebih terjaga sebagai perempuan sebagai mestinya.
“Wanita-wanita, khususunya Muslimah harus tetaplah terjaga dan takut kepada Allah,” tambah perempuan yang telah berusia 82 tahun.
Salah satu untuk mewujudkan hal demikian, ia pun meminta kepada awak media untuk turut membantu menyebarluaskan setiap info yang masuk mengenai wanita, khsusunya para Muslimah.
Ia juga menghimbau agar media-media yang ada mesti berimbang dalam memberitakan masalah Muslimah.
“Media harus mendukung keadaan Muslimah di dunia untuk melawan media-media mainstream. Memberitakan info yang berimbang dan dengan penilaian yang sama,” himbaunya.
Saud Al-Fatih Al-Badwi ditunjuk membacakan hasil pertemuan mewakili beberapa negara yang hadir.
Terlihat anggota yang hadir di antaranya dari Thailand, Uganda, Rumania, Prancis, Palestina dan 15 delegasi lainnya.
Beberapa delegasi atau anggota yang hadir, menurut pembawa acara, di antara ke semuanya latarbelakang dan pendidikan mereka berbeda.
Acara diselenggarakan mulai dari tanggal 13-16 Februari 2015 ini dihadiri pula Menteri Agama Lukman Hakim saefuddin. * (hidayatullah.com)