Loading...

10 February 2011

FatahKun

Memilih Waktu yang Baik untuk Belajar

Dari Wabil ra. Berkata: Abdullah pernah mengajar kepada orang-orang setiap hari Kami, maka seorang laki-laki berkata kepadanya: “Wahai Abdur Rahman, Aku menginginkan bahwasanya kamu hendaklah memberi pengajaran kepada kami setiap hari”. Abdullah berkata: “Aku khawatir bahwasanya yang demikian akan menjadi tidak menyenangkan dan membosankan, dan sesungguhnya kau telah memilihkan waktu yang baik bagi kalian untuk belajar, sebagaimana Nabi saw. Juga telah memilihkan waktu belajar untuk kami, agar tidak membosankan kepada kami”.
Termasuk hikmah dari Allah bahwasanya tingkatan semangat seseorang, motivasi, keinginan, dan konsentrasinya untuk mencari ilmu berbeda-beda. Itulah sebabnya, sebagian orang merasakan kenikmatan jiwa yang menakjubkan, cepat paham, dan kuat dalam menghafal pada waktu-waktu tertentu dibandingkan dengan waktu-waktu yang lain.

Al-Khatib Al-Baghdadi berkata, “Waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur, ditengah hari, kemudian di pagi hari. Menghafal di waktu malam lebih baik daripada waktu siang, dan waktu lapar lebih baik daripada waktu kenyang.”

Imam Ibnu Jamaah berkata, “Waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur, waktu pagi untuk penelitian, tengah hari untuk menulis, dan malam hari untuk membaca.”

Khalil bin Ahmad berkata, “Waktu pikiran yang paling jernih adalah waktu sahur.”

Ibnu Jauzi mengatakan bahwa ketika kekuatan semakin lemah, maka dibutuhkan penyegaran. Ketika menulis, membaca, dan mengarang tetap dibutuhkan, dan lebih penting lagi adalah menghafal, maka waktunya harus dibagi menjadi dua, yaitu menghafal diawal pagi dan malam. Dan sisa waktunya dibagi untuk menulis, membaca, serta istirahat dari hal-hal yang mubah.a