Loading...

31 October 2014

Unknown

Menutup atau Membalut Aurat?

Menutup atau Membalut Aurat?
Sebagai seorang muslim pastinya sudah tidak asing dengan aurat, ya, bagian anggota tubuh yang harus ditutupi dengan baik dari yang bukan mahramnya, dan juga pasti semua muslim sudah mengetahui wajibnya menutup aurat.

Apalagi muslimah yang sangat urgen dalam masalah aurat ini, kita bisa melihat pada zaman sekarang gaya berpakaian muslimah -yang katanya menutup aurat- sudah bermacam-macam gaya yang bisa membuat akhwat menjadi gaul, cantik, anggun sekaligus menutup aurat -katanya-, tetapi dari banyaknya gaya berpakaian itu, ada yang luput dari perhatian kita, terutama yang mengaku akhwat gaul, bahwa menutup aurat itu tidak hanya memakai pakaian dengan lengan panjang, menutup pergelangan kaki, leher, dan memakai kerudung, tetapi pada kenyataannya terlihat ketat

Allah s.w.t berfirman yang artinya,
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. ” (QS Al-Ahzab [33] : 59)

Pada zaman sekarang jilbab difungsikan sebagai perhiasan oleh sebagaian akhwat, padahal fungsi dari jilbab yang seharusnya adalah sebagai penutup perhiasan, bukan yang menonjolkan aurat -perhiasan-

Dari Khalid bin Duraik: ‘’Aisyah RA, berkata: ‘’Suatu hari, asma binti abu bakar menemui Rasulullah SAW dengan menggunakan pakaian tipis, beliau berpaling darinya dan berkata: ‘’wahai asma’’ jika perempuan sudah mengalami haid, tidak boleh ada anggota tubuhnya yang terlihat kecuali ini dan ini, sambil menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan.’’ (HR. Abu Daud).

Sekarang pertanyaannya, apakah kita menutup atau membalut aurat?
Semoga kita bisa belajar lebih lagi mengenai menutup aurat ini, jangan sampai terjebak dalam ajakan syetan yang dipandang mata memang baik dan sesuai Islam, padahal dibalik itu semua nol besar.