(Tafsir QS. An Nisa [4] : 1)
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertaqwalah kepada Allah dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu"
Tafsir Mufrodat
Taqwa kata kerjanya ITTAQAA - YATTAQIY (YATTAQUUN/TATTAQUUN). Kata perintah (fiil Amar)nya ITTAQI, ITTAQUU. Orangnya disebut MUTTAQIN/MUTTAQUUN. Yang palin taqwa disebut ATQAA.
Taqwa diartikan menahan diri dari perbuatan yang merugikan, memelihara kebaikana, menjaga diri, atau menyelamatkan diri dari bahaya, sering diartikan pula takut. Taqwa bisa diartikan menurut susunan katanya atau dilihat dari kata setelahnya dalam kalimat. Misalnya firman Allah:
"Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir (QS. Ali Imran [3] : 131)
Perintah taqwa kepada Allah tersebar pada 72 ayat. Dari ayat-ayat itu dapat disimpulkan bahwa "taqwa adalah taat hanya kepada Allah dan Rasul-Nya dengan selalu menjalankan segala perintah-Nya walaupun bersifat anjuran yang hukumnya sunat serta menjauhi segala larangan-Nya yang berat maupun yang ringan atau yang hukumnya makruh."
Para mufassir menyimpulkan bahwa taqwa adalah "sikap seseorang yang membuat WIQAYAH (penghalang) antara dirinya dengan siksa Allah dan kemurkaan-Nya, siksa dunia maupun akhirat. Pembentukan WIQAYAH ini dengan cara melaksanakan segala perintah Allah, meninggalkan segala larangan-Nya, serta mengamalkan sunnah rasul-Nya. Dan taqwa itu harus menjadi sifat yang menetap pada setiap situasi dan kondisi."
Jika kita berbuat sesuatu yang dengannya dapat menjauhkan diri kita dari siksa Allah dan mendekatkan diri kepada keridlaan-Nya, maka amal itu adalah taqwa. Misalnya meningkatkan keimanan, mencari ilmu yang bermanfaat, beribadah dengan khusyu, berusaha meninggalkan akhlak tercela, menghindari perbuatan makruh dan haram bahkan tak berguna.
NFSUN artinya nafas, jiwa, ruh, hati, diri sendiri, badan, sama, hakikat, orang, manusia. Pada ayat ini MIN NAFSIN WAHIDATIN ; dari tubuh yang satu yaitu adam a.s (manusia pertama). Bisa diartikan jiwa yang satu,
"Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri engkau. Sesungguhnya engkau maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." (QS. Al Maidah [5] : 116)
Arham
RAHIMA, YARHAMU, RAHMAN, RAHMATAN, ARHAAM. Artinya memberi. mengasihi, menyayangi, menaruh kasihan, rahmat, kasih sayang. Keinginan menyampaikan kebaikan. Tempat janin dalam perut perempuan disebut RAHIM, karena disanalah Allah menciptakan makhluk kecil (janin) yang lemah dan memerlukan perlindungan.
"Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi SAW, sabdanya, "Bahwa Rahim itu cabang dari Ar Rahman (nama Allah). Allah berfirman, siapa yang menyambungkanmu, Aku akan menyambung dengannya. Siapa yang memutuskanmu, Aku akan putus dengannya." (HR Al Bukhari).
Yang dimaksud di sini adalah silaturahim, atau hubungan batin, saudara yang dihubungkan dengan rahim ibunya.
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengnai taqdir (perkiraan bacaan), tetapi tidak membedakan arti.
1. Dan peliharalah kasih sayang (silaturahim)
2. Dan hubungkanlah kasih sayang (silaturahim)
Tafsir Ayat
"Wahai sekalian manusia bertaqwalah kamu kepada Rabb-mu (yaitu Allah)."
Disini tidak langsung menggunakan lafazh jalalah (Allah), tetapi menggunakan kata Rabb (pengurus) untuk menggugah perasaaan AN-NAAS (sekalian manusia), bahwa hakikatnya mereka adalah makhluk yang lemah tidak berdaya, perlu bantuan sejak kelahirannya. Berbeda dengan makhluk lain seperti hewan yang bisa hidup mandiri dan bisa mempertahankan diri. Takutlah kalau kamu tidak diurus lagi atau dibiarkan.
"Yang telah menciptakan kamu dari satu jiwa yaitu adam a.s" ayat ini menegaskan bahwa moyang seluruh manusia itu adalah adam a.s, bukan merupakan evolusi dari binatang atau kera. Sekalipun ada penelitian dengan berbagai teori, semuanya tidak bisa teruji. Kita langsung mendapatkan pengetahuan tentang penciptaan Adam ini dari Allah sebagai Khaliqul 'Alam. Sebab itu manusia adalah manusia artinya tetap akan dibangkitkan lagi dan tidak dapat terlepas dari penghisaban amal nanti dihari perhitungan.
Penciptaan manusia pertama kali dari tanah, selanjutnya dari air mani.
"(Allah) yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudia dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (QS. As Sajdah [32] : 7-8)
"Dan dia menciptakan pasangannya dari tubuh adam a.s". Manusia kedua tidak diciptakan dari tanah seperti yang pertama melainkan dari bagian tubuh adam a.s. Karena itu manusia dilihat dari penciptaannya ada empat
1. Yang tidak punya Aya Ibu, hanya adam a.s
2. Yang punya Ayah tak beribu, yaitu HAWA
3. Yang tak punya Ayah tapi punya Ibu, Nabi Isa bin Maryam a.s
4. Yang berayah Ibu yaitu kita
Dijelaskan, Hawa diciptakan dari tulang rusuk suaminya,
"Dari Abu Hurairah r.a, katanya, telah bersabda Rasulullah SAW, "Siapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir janganlah ia menyakiti tetangganya. Dengarlah wasiatku tentang para istri agar diperlakukan dengan baik, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk. Dan sesungguhnya tulang rusuk yang palin bengkok adalah yang paling atas ; jika engkau meluruskannya berarti mematahkannya, jikia membiarkannya, berarti akan tetap bengkok. Dengarlah wasiyatku tentang pada isteri agar diperlakukan dengan baik." (Mutafaq 'alaih)
"Dari Adam dan Hawa terlahirlah laki-laki yang banyak demikian juga perempuan." Adam dan hawa setelah ditempatkan dibumi melahirkan anak yang banyak. laki-laki dan perempuan. Menurut riwayat lebih dari 40 pasang. Anak-anak adam a.s terlahir bermacam-macam, baik postur tubuhnya, warna kulitnya, rambutnya, maupun perilakunya. Karena tidak ada manusia lain selain keturuna mereka berdua, maka hukum pada saat itu mengharuskan menikah dengan kakak atau adik. Usia manusia pada saat itu sangat lama, Kita mengenal Nabi Nus a.s (rasul generasi ketiga), berusia hampir 1000 tahun. Bisa kita bayangkan usia kehamilan dari dulu sama yaitu antara enam bulan sampai sembilan bulan, Bahkan sekarang saja ada yang hamil tiap tahun. Maha suci Allah yang telah menciptakan milyaran manusia dari satu jiwa. Berarti siapapun orangnya adalah masih saudara, apalagi diikat dengan iman dan Islam.
"Dan bertawalah kepada Allah yang dengan-Nya kamu saling meminta." Pada perintah taqwa yang kedua menggunakan lafazh jalalah (Allah) tidak menggunakan kata Rabb lagi. Biasanya orang Arab jika meminta atau bersumpah sering menyebutkan dengan nama Allah. Pembeli saja bila menawar harga suka berkata, "Demi Allah mahal" kata penjualnya, "Demi Allah murah". Demikian juga jika minta dikasihi, "Demi Allah tolonglah saya, saya butuh bantuanmu". Jika saat membutuhkan pertolongan atau bantuan melibatkan nama Allah, maka selayaknya setiap saat kita harus bertaqwa kepada-Nya, sabda Rasulullah SAW,
"Taqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada. Ikuti kejelekan dengan kebaikan, tentu akan menghapusnya, dan perlakukan orang-oang dengan akhlak yang baik." (HR. At Tirmidzi, hadits ini hasan shohih).
"Dan peliharalah silaturahmi". silaturahmi artinya menghubungkan kasih sayang. Setiap orang pasti menaruh kasihan kepada Ibu hamil dan kepada bayi yang dikandungnya. Ia sering mendapat perlakuan khusus, siapapun dia ; apakah orang baik atau jahat. Perhatiakn induk ayam yang baru menetaskan telurnya! Induk kuda rela mengangkat kaki belakangnya, hanya karena takut menginjak anaknya yang akan menyusu. Begitulah Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada para bayi, karena baru keluar dari rahim ibunya. Tetapi saat dewasa sering menjengkelkan ibunya, silaturahim pun terputus, karena perlakuan buruk anak terhadap ibunya atau keburukan yang terjadi di antara saudara. Ayat ini menegaskan, "peliharalah silaturahmi."
Telah bersabda Rasulullah SAW, "tidak akan masuk surga orang yang memutuskan", yakni memutuskan silaturahmi. (Mutafaq 'Alaih)
Bentik silaturahmi bukan hanya bersalaman dan saling mengunjungi tiap pulang kampung, melainkan ikatan kasih sayang kepada siapa saja terutama kepada orang tua dan kerabat. Apakah artinya peluk cium pipi jika hati tidak menaruh sayang! sekalipun orang yang kita cintai telah tiada atau berada di tempat jauh, silaturahmi pun bisa tetap berlanjut dengan do'a yang ikhlas.
Sabda Rasulullah SAW, "Siapa yang ingin diluaskan rizqinya, dan dipanjangkan umurnya (dikenang kebaikannya) hendaklah ia menjalin silaturahim." (HR Al Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW bersilaturahim dengan umatnya melalui dakwah dan jihad. Jasanya terkenang sampai akhir zaman. Setiap shalat dan menyebut namanya kita pun bershalawat. Juga para sahabat, perawi haditsm pewakaf, penulis buku Islam, da'i yang ikhlas dll, mereka bersilaturahim dengan kita. Insya Allah pahalnya terus mengalir selama jasa dan karyanya dimanfaatkan. Kita pun harus selalu mendo'akan mereka dan setiap orang yang berjasa kepada kita, sebagai balasan silaturahim mereka. Kita harus bersilaturahim dengan orang-orang kemudian, melalui jasa tanpa pamrih.
"Sesungguhnya Allah adalah maha mengawasi kalian." Apapun yang kita lakukan, walaupun hanya do'a yang digetarkan dalam hati, Allah mengetahui.