Sabtu, 31 Mei 2025 M | 4 Zulhijjah 1446 H

07 September 2010

FatahKun

Tadabbur Al Quran


wallpaper islam
Apabila kita perhatikan kehidupan para pendahulu kita, mulai dari Nabi SAW samapi dengan orang-orang shalih yang semasa dengan kita, maka kita akan menemukan ciri khas yang sama yaitu membaca Al Quran dalam shalat, terutama dalam shalat malam, demikian pula akan kita temukan pada kehidupan mereka amalan yang menjadi konsensus yang tidak pernah teabaikan, baik ketika muqim, safar, atau sakit, dan sehat, yakni menyelesaikan satu hizab (setengah juz) Al Quran.

Umar bin khatab r.a meriwayatkan sabda Rasulullah SAW.


من نام عن جز به أو عن شيء منه فقرأه فيما بين صلاة الفجر وصلاة الظهر كتب له كانما قرأه من الليل


"Barang siapa yang tertidur sebelum menyelesaikan satu hizab Al Quran atau sebagian dari hizab, kemudian ia membacanya antara shalat shubuh dan shalat dzuhur, maka ditulis baginya (pahala) sebagaimana pahala saat membacanya di malam hari (HR Muslim)
 
Sabda Rasul ini menunjukan semangat berinteraksi dengan Al Quran tidak boleh terlewatkan oleh kondisi apapun yang merintangi serta kendala apapun yang menghadang. Dalam keyakinan para sahabat, membaca Al Quran adalah nutrisi hati yang bila tidak dipenuhi akan membuat hati mereka mati. Mereka lebih mengutamakan nutrisi hati daripada nutrisi badan, dan selalu merasa ada sesuatu yang hilang bila ada hari tanpa membaca Al quran. Kondisi ini tentu berbeda dengan orang-orang yang minim kuantitas dan kualitas ibadahnya. Mereka hanya bisa merasakan lapar fisik, haus badan, dan sakit badan semata. Adapun haus, lapar, dan sakitnya hati bagi mereka adalah sesuatu yang sangat sulit dirasakan.

Mudah-mudahan kita semua bisa berusaha menjadi termasuk orang-orang yang disebutkan pertama, dan tidak termasuk orang-orang yang kedua.