Kemanakah arah pandangan kita ketika shalat, ke tempat sujud atau ke tembok?
Tidak ada dalil yang menerangkan arah pandangan ketika shalat, kecuali ketika tasyahud. Dari Abdillah bin Zubair ra. " Bahwa Nabi saw. Ketika beliau duduk tasyahud dalam shalat, beliau menyimpan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya, dan telapak tangan kanan di atas paha kanannya, dan beliau berisyarah telunjuk tangannya, serta pandangannya tidak lepas dari isyarah ( yang digerak-gerakannya ) itu ". (HR. Bayhaqi 2 : 132).
Selain hadits diatas ada larangan melihat ke langit (ke atas), ke kanan dan ke kiri, Jabir bin Samurah telah berkata, Rasulullah saw. Bersabda :
Tidak ada dalil yang menerangkan arah pandangan ketika shalat, kecuali ketika tasyahud. Dari Abdillah bin Zubair ra. " Bahwa Nabi saw. Ketika beliau duduk tasyahud dalam shalat, beliau menyimpan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya, dan telapak tangan kanan di atas paha kanannya, dan beliau berisyarah telunjuk tangannya, serta pandangannya tidak lepas dari isyarah ( yang digerak-gerakannya ) itu ". (HR. Bayhaqi 2 : 132).
Selain hadits diatas ada larangan melihat ke langit (ke atas), ke kanan dan ke kiri, Jabir bin Samurah telah berkata, Rasulullah saw. Bersabda :
لَـيَنْـتَهِيَـنَّ أَقْـوَامُ أَبْـصَارَهُـمْ إِلَـى الـسَّمَاءِ فِـى الصَّلاَةِ أَوْ لاَ تَرْجِعُ إِلَـيْهِمْ. رواه مسلم
"Hendaklah orang-orang berhenti daripada memandangkan pandangan mereka ke langit dalam shalat, atau tidak kembali pandangan itu itu kepada mereka." (HR. Muslim).
اِيَّـاكَ وَالالْتِـفَاتِ فِـى الصَّلاَةِ فَـإِنَّهُ هَـلَكَةٌ فَإِنْ كَـانَ لاَ بُدَّ فَفِـى الـتَّـطَوُّعِ
"Awas jangan melirik didalam shalat, sebab hal itu adalah suatu kebinasaan, tetapi kalau perlu, boleh dalam shalat sunat ." (HR. Tirmidzi).
Dengan memperhatikan haidits-hadits diatas, jelaslah arah pandangan itu harus ke bawah, kecuali ketika tasyahud harus ke telunjuk yang digerak-gerakan.
Wallahu 'a'lam