Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perbanyaklah menyebut pelebur kenikmatan, yaitu : mati." Riwayat Tirmidzi dan Nasa'i, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban.
Hadits di atas menjelaskan bahwa kita harus banyak-banyak mengingat mati, sebab dengan kita banyak mengingat kematian maka diri kita tidak akan terlena dengan kehidupan di dunia.
Dengan mengingat kematian tidak ada yang bisa kita banggakan di dunia ini, apa yang akan kita banggakan di dunia ini? semuanya akan kita tinggalkan
hanya ada 3 sahabat yang akan menemani kita ketika mati
1. Orang yang mengantarkan kita sampai kubur
mungkin itu keluarga kita, orang yang melayad dll, mereka orang yang pertama menemani kita, tetapi mereka hanya bisa menemani kita sampai kita di kuburkan, setelah di kuburkan kita akan di tinggalkan.
2. Harta kita dalam artian apa yang kita pakai yaitu kain kaffan
Sahabat yang kedua yang menemani kita ketika mati setelah orang yang mengantarkan kita yaitu kain kaffan yang kita pakai, itu pun hanya sebatas menemani kita sampai di dalam kubur saja, lama kelamaan kain kaffan itu akan hancur.
3. Amalan
Tapi ada sahabat yang akan menemani kita sampai hari kiamat, sampai hari pembalasan yaitu amalan kita, amalan selama kita hidup di dunia, apabila amalan kita baik maka kita akan merasa tenang di dalam kubur nanti, tetapi apabila amalan kita jelek maka kita tidak akan merasa tenang di dalam kubur nanti
Hanya ada 3 perkara yang tidak akan pustus sampai kita mati yaitu
1. Ilmu yang bermanfaat
2. Anak yang shaleh yang senantiasa mendoakan kita
3. Shodaqoh jariyah
Maka hanya ada satu kunci apabila kita ingin menghilangkan kecintaan kita pada dunia yaitu dengan memperbanyak mengingat kematian, kita tidak tahu kapan kita akan mati, sedang apa kita apabila datang kematian, mudah-mudahan dengan banyak mengingat kematian nanti kita bisa meninggal dalam keadaan khusnul khatimah, mati dalam keadaan Islam
Allah SWT berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah
sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragana Islam. (QS. Ali Imran [3] :
(102)