Loading...

11 March 2010

FatahKun

Pesona Al-Hamra

al hamra
Para Wisatawan yang mengunjungi Al-Hamra di Granada, Spanyol, terpesona oleh keindahan pemandangan yang ada di dekatnya dan ornamen yang menghiasai istana plus masjid itu. Peninggalan sejarah Islam di tanah Andalusia ini kaya dengan kaligrafi indah yang menempel dari mulai lantai hingga dinding tertinggi. Para pelancong menjadi penasaran oleh isi tulisan tersebut. Selain ayat dan hadits, ada juga syair dan kata-kata hikmah yang sengaja ditempel padanya.

Istana Al-Hamra, yang ditulis dalam bahasa-bahasa Eropa menjadi Al-Hambra, mungkin merupakan warisan sejarah Islam di benua Eropa yang paling monumental dan menarik perhatian bukan saja para pelancong, tetapi juga para peneliti.

Ini dikarenakan, sifat bangunan bersejarah itu yang hingga kini tetap berdiri kokoh. Tak seperti bangunan-bangunan bersejarah lainnya yang berdiri di negara-negara Eropa, Istana Al-Hamra masih beruntung. Walaupun ia menyimpan kenangan pahit ummat Islam di masa lalu, tapi pemerintah Spanyol tidak membumi hanguskannya.

Tindakan itu justru berbuah positif yaitu menguntungkan perekonomian negara, karena menjadi objek pariwisata yang menghasilkan devisa bagi negara. Pada tahun 2008 saja, jumlah kunjungan ke Al-Hamra mencapai 3,1 juta orang. Bayangkan berapa juta dollar uang yang dibelanjakan oleh para wisatwan di Granada, karena tertarik mengunjungi istana ini.

Pada tahun 1994 lalu, UNESCO memasukan Al-Hamra sebagai warisan dunia yang dilindung. Namun Al-Hamra juga muncul pada novel karya Washington Irving, "Tales of the al-Hambra" yang terkenal dan ditulis pada tahun 1820. Irving nampaknya bermaksud menyampaikan harapannya agar Al-Hamra diselamatkan dari berbagai kerusakan. Entah ada pengaruhnya atau tidak, yang jelas banyak orang mengunjungi istana tersebut antara lain karena novela karya Irving tadi.

Terbukti, 50 tahun kemudian, tahun 1870, pemerintah kerajaan Spanyol mengumumkan bahwa Istana Al-Hamra, yang berarti Istana berwarna merah, dijadikan mnumen nasional yang dilindungi negara. Mantan presiden AS, Bill Cinton, menilai Al-Hamra sebagai pemandangan terindah di Spanyol.

Pujian diatas tidak berlebihan, karena memang pemandangan kota Granada di petang hari saat matahari tenggelam ataupun cahaya Al-Hamra di malam hari, seolah hidup. Warisan peninggalan abad ke 9 Masehi ini, masih tetap menjadi pesona bagi para wisatawan dunia maupun para peneliti.

Lebih Baik Mati

Kalimat diatas adalah ungkapan penulis Spanyol. Mary Lee Settle. Ia menorehakan tulisannya berupa pujian atas keindahan Al-Hamra.

"Jika anda tidak bisa menarik pelajaran dari keindahan Istana Al-Hamra, anda sebaiknya tinggal di rumah dan mati"

Mary nampaknya terkagum-kagum oleh sistem pengairan yang dibangun oleh para perancang Muslim abad ke 9 M.

Pada abad ke 13 dan 14 M, pemerintah yang berkuasa saat itu menambahkan bangunan lain berupa kota kecil yang hingga kini masih berdiri. Pada saat Napoleon mencaplok Spanyol, Al-Hamra di manfaatkan sebagai barak militer.

Sekalipun istana dibangun di puncak bukit dengan pemandangan yang indah, namun fasilitas yang tersedia memuaskan. Kolam yang terdapat di lingkungan dalam istana, mendapat pasokan air dengan mencairkan salju. Teknologi pengairan semisal itu telah ditemukan semenjak abad ke 9. Itu berarti kemajuan ilmu pengetahuan di masa itu sudah demikian maju dan moderen.

Pantas bila penulis, Mary Lee, menuliskan kata-kata semisal itu. Sejarah peradaban Spanyol Islam, dalam pandangannya, seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi generasi selanjutnya, bahwa kehidupan manusia tidak bisa dibanding-bandingkan, yang ini maju dan sekarang paling maju.

Istana Al-Hamra bagi penulis seperti Mary Lee, mengajarkan banyak hal. Bukan hanya mengagumi keindahan ornamen dan bentuk bangunannya, tapi juga tentang nilai-nilai kehidupan manusia.

Sebab pada lenyataannya, tidak sedikit warisan peradaban masa lalu yang tidak mampu ditandingi keindahan dan kerumitan teknologoniya oleh para ahli di zaman sekarang ini. Kalau demikian, maka tak layak bagi generasi sekarang ini untuk berbangga diri menepuk dada, akulah yang paling hebat.

Jika tidak bisa menarik pelajaran dari kunjungan anda ke Istana Al-Hamra, maka lebih baik anda diam di rumah saja lalu mati. Begitulah pesan Mary Lee.