Loading...

09 May 2016

Unknown

Bersemangat Pada Hal Yang Bermanfaat


Bersemangat pada hal yang bermanfaat merupakan kebaikan yang harus senantiasa dilakukan oleh seorang mukmin, bersemangat dalam berbagai perkara yang bermanfaat baik dalam dunia maupun akhirat. sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits

Dari sahabat Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”. HR. Muslim

Banyak faidah yang bisa kita ambil dari hadits diatas, dan sebenarnya dari hadits diatas kita bisa memahami faidahnya dengan mudah dan jelas. Beberapa pelajaran penting dari hadits diatas adalah

1. Kekuatan iman
Sifat kuat yang dimaksud disini kembali kepada penyebutan Mukmin, yaitu keimanan yang kuat. Pada asalnya kekuatan fisik bukanlah hal yang terpuji atau tercela, tetapi akan lebih baik jika kekuatan fisik ini dapat mendukung kuatnya iman.

2. Allah memiliki sifat cinta
Karena Allah mencintai orang beriman dengan keimanan yang lebih kuat.

3. Masing-masing mu’min yang kuat ataupun yang lemah memiliki kebaikan
Seseorang yang memiliki keimanan walaupun lemah masih lebih baik daripada orang kafir bagaimanapun baiknya orang kafir tersebut.

4. Memohon pertolongan kepada Allah
Seharusnya seorang mu’min tidak menggantungkan keberhasilan urusan dunia atau akhiratnya hanya kepada kemampuan dirinya saja tanpa memohon pertolongan kepada Allah.

5. Meyakini taqdir Allah
Apabila sesuatu yang kita rencanakan tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka kita tidak boleh mengatakan “Kalau aku mengerjakan ini, pasti hasilnya akan begini dan begini”. Karena ucapan yang demikian dapat membuka pintu dari syaithan. Akan tetapi kita diperintahkan untuk mengatakan “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al”. Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi. Karena belum tentu hal yang kita sukai baik bagi kita.

Allah berfirman:
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”” (QS. Al An’am:59).