Loading...

27 May 2015

Unknown

Luar Biasa, Prajurit TNI Ajari Anak-anak Papua Mengaji

Luar Biasa, Prajurit TNI Ajari Anak-anak Papua Mengaji
Prajurit TNI sedang mengajari anak-anak mengaji
Personel TNI yang menjaga perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini tak hanya melakukan pengamanan wilayah saja. Para prajurit itu ternyata juga menjadi guru mengaji bagi anak-anak di wilayah Kabupaten Keerom, Papua.

Dikutip Dream dari laman tniad.mil.id, Rabu 20 Mei 2015, prajurit TNI mengajarkan baca dan tulis Alquran, terutama Iqro bagi anak-anak masyarakat di sekitar Musala Pos Wembi. Kegiatan ini dilakukan setiap hari, mulai pukul 16.00 WIT sampai 16.30 WIT. Kegiatan ini merupakan salah satu tugas teritorial, selain tugas pokok yaitu pengamanan perbatasan.

Pos Wembi merupakan salah satu pos dari Satgas Yonif 400/Raider, yang berada di antara Kampung Wembi dan Kampung Piyawi. Penduduk wilayah ini merupakan masyarakat asli dan pendatang. Mereka hidup berdampingan, walau berbeda suku agama.

Salah satu prajurit TNI yang menjadi pengajar, Pratu Suprat, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan niat mulia untuk mengajak anak-anak masyarakat untuk bergabung menuntut ilmu agama Islam. Sebelum dijalankan, kegiatan ini dilaporkan terlebih dahulu kepada Komandan Pos (Danpos), Kapten Inf Manashe Lomo. “Ternyata Danpos sangat antusias dan mempersilakan kegiatan tersebut untuk dilaksanakan,” ungkap Suprat.

Menurut dia, anak-anak di sekitar Musala Pos Wembi tak hanya diajari membaca dan menulis Alquran. Melainkan juga amalan-amalan lainnya. “Selain kami ajarkan cara membaca Alquran, kami juga ajarkan beberapa Salawat di sela-sela kegiatan, selain itu juga kami berikan wawasan tentang berbangsa dan bernegara,” ujar Suprat.

“Secara pribadi, sebagai seorang muslim, saya merasa senang di sela-sela tugas pokok yaitu menjaga wilayah darat perbatasan RI-PNG, saya masih mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu dengan mengajar mengaji di daerah perbatasan, kami rasakan kesulitan mengenai fasilitas belajar mengajar bagi masyarakat di daerah perbatasan,” tambah dia.

Sementara itu, Pratu Arif, menambahkan bahwa anak-anak dan para orang tua sangat antusias dengan kegiatan belajar ini. Kegiatan ini telah mendorong masyarakat sekitar untuk bergotong royong memperbaiki musala.

“Masya Allah sekarang kondisi Musala di Pos sudah nyaman untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas adalah motto kami didalam melaksanakan tugas sehari-hari, dan semata-mata untuk mendapat ridho dari Allah SWT,” kata Arif.

“Sebagaimana dicontohkan oleh Rosullullah SAW bahwa “sampaikanlah walau satu ayat” . Itu menjadi penyemangat bagi kami untuk selalu ber-amar maruf nahi mungkar. Agar hidup ini Insya Allah menjadi bermanfaat bagi orang lain,” tambah Arif. (Sumber: dream/pkspiyungan)