Dari Abu Mas'ud radhiyallaahu ta'ala 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupinya." (Shahiih, HR. Al-Bukhari, no. 5010, Fat-hul Baari, IX/94, Muslim, no. 807, 808, Ahmad, XVIII/99, at-Tirmidzi, no. 2881, Abu Dawud, no. 1397, Ibnu Majah, no. 1369, dan ad-Darimi, no. 1487)
Imam An-Nawawi rahimahullaahu ta'ala berkata, "Dikatakan maknanya adalah mencukupinya dari shalat malam, dikatakan juga menjaganya dari (gangguan) syaithan, dan dikatakan juga, dari segala kekurangan, dan maknanya kemungkinan mencakup seluruhnya." (Syarah Shahiih Muslim, VI/340, no. 807)
Demi Allah, perbuatan ini sungguh amatlah ringan dan sekilas sepele hingga terkadang diantara kita menyepelekannya... Namun ada baiknya kita merenungkan perkataan 'Abdullah bin Umair rahimahullaahu ta'ala yang berkata, "Janganlah sekali-kali kalian merasa puas terhadap diri kalian atas perkara yang ringan dalam ketaatan kepada Allah Rabbul 'Izzati wal Jalalah, seperti amalan yang ringan dan sepele, tetapi bersungguh-sungguhlah melakukan perbuatan orang yang semangat, yang mulia." (Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam Hilyah Al-Auliya' wa Thabaqat Al-Ashfiya', III/354)
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaahu ta'ala berkata, "Amal pada hakikatnya adalah buah dari 'ilmu. Barangsiapa beramal tanpa 'ilmu, ia telah menyerupai orang Nashrani. Dan barangsiapa mengetahui 'ilmu namun tidak mengamalkannya, ia telah menyerupai orang Yahudi." (Syarah Tsalaatsatil Ushuul, hal. 22)