Loading...

01 February 2010

FatahKun

Kesehatan



Merupakan hal yang tak terbantahkan bahwa semua manusia yang berakal mengharapkan hidup sehat. Berbagai penelitian dan perkembanga keilmuan dilakukan untuk meningkatkan taraf kesehatan manusia.


Kesehatan merupakan aset kekayaan yang tak ternilai. Ketika nikmat kesehatan dicabut oleh Allah SWT, maka manusia rela menebusnya meskipun dengan harga yang sangat mahal. Hanya sedikit orang yang peduli untuk menjaga dan memelihara nikmat kesehatan yang Allah SWT anugerahkan sebelum dicabut kembali oleh-Nya.


Rasulullah SAW bersabda, "Dua nikmat yang sering kali manusia tertipu oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang." (HR Bukhari, Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi)
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Nikmat yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak adalah ketika dikatakan kepadanya, "Bukankah aku telah menyehatkan badanmu serta memberimu minum dengan air yang dingin?" (HR Tirmidzi dan Hakim)
Suatu ketika Abu Darda berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah! aku lebih menyukai diberi kesehatan lantas aku bersyukur, daripada diberi cobaan lalu bersabar."
Rasulullah SAW pun menjawab, "semoga Allah SWT menginginkan kesehatan selalu menyertai dirimu!"

Dalam hadits Tirmidzi dan Ibnu Majah diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

"Barang siapa diantara kalian mendapati pagi dalam keadaan sehat wal afiat pada tubuhnya, aman dalam perjalanannya, dan memiliki makanan untuk hari yang akan dilaluinya, maka seakan-akan dunia ini menjadi miliknya."

Kesehatan sering dilupakan, padahal ia adalah mahkota indah di atas kepala orang-orang sehat yang tidak bisa dilihat kecuali oleh orang-orang yang sakit. Maka Rasulullah SAW mengingatkan ummatnya supaya menyadari nikmat kesehatan, bahkan kaum muslimin diperintahkan untuk memohon kepada Allah supaya senantiasa diberi kesehatan.


Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Abbas! mintalah kepada Allah yang Maha Tinggi kesehatan di dunia dan di akhirat." (HR Al Bazzar dan Tirmidzi)
Ketika ada orang arab badui bertanya kepada Rasululla SAW seraya berkata, "Ya Rasulullah! Apa yang sebaiknya aku mohonkan kepada Allah SWT sesudah melaksanakan sholat? Rasulullah SAW menjawab, "mintalah kesehatan!." (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan kesehatan? berbagai definisi bisa muncul. Namun, definisi kesehatan yangcukup integral adalah seperti yang diungkapkan oleh World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa kesehatan adalah kondisi sejahtera jasamani rohani, serta sosial ekonomi.


Berdasarkan definisi dari WHO diatas, ternyata kesehatan tidak hanya terkait dengan kondisi secara fisik, namun ia pun terkait erat dengan kesehatan rohani, kesehatan sosial, dan kesehatan ekonomi secara integral.


Islam pun mengajarkan kepada ummatnya untuk menjaga dan terus meningkatkan kekuatan dan kesehatan dalam berbagai aspeknya :

   1. Kesehatan jasmani (ash shihhatu al jasadiyyah)
   2. Kesehatan rohani (ash shihhatu ar ruhaniyyah)
   3. Kesehatan sosial (ash shihhatu al ijtima'iyyah)
   4. Kesehatan ekonomi (ash shihhatu al iqtishadiyyah)
   5. Udara (al jawwiyyu)
   6. Air (al ma'u)
   7. Makanan dan minuman (ath tho'amu wasy syarabu)
   8. Keseimbangan emosi (tawazun 'athifiy)
   9. Olahraga (ar riyadhah)
  10. Istirahat (al istirahah)

hal-hal diatas berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Pemahaman dasar terkait dengan hal-hal tersebut akan sangat membantu dalam menciptakan pola hidup sehat