Loading...

12 January 2010

FatahKun

Rahasia Mencari Jalan Yang Benar



Hampir setiap orang memiliki kriteria sendiri-sendiri tentang yang benar dan yang salah. Kriteria yang digunakan untuk mene­tap­kan yang benar dan yang salah ini sangat berbeda-beda. Sebuah buku, seseorang, se­orang politisi, atau kadang-kadang seorang filsuf, barangkali dijadikan pembimbing dalam kehidupan seseorang. Namun demi­kian, jalan yang benar, sebagai satu-satunya jalan yang menuju kepada keselamatan, ada­lah agama yang telah dipilihkan oleh Allah. Menurut jalan ini, tujuan utamanya adalah untuk mencari keridhaan, rahmat, dan surga Allah. Sedangkan jalan-jalan lainnya, betapa­pun menariknya jalan itu kelihatannya, hanya­­lah menipu dan menjerumuskan kepada kehancuran, keputusasaan, penderitaan, dan siksa yang pedih, baik di dunia maupun di akhirat.

Orang-orang yang dibimbing ke jalan yang benar merupakan rahasia yang diungkapkan dalam al-Qur’an. Mereka adalah hamba-hamba yang dibimbing Allah kepada jalan-Nya dan yang memperoleh surga-Nya.


Beriman dengan Penuh Keyakinan

Sebelum yang lain-lainnya, orang perlu memiliki iman agar dapat memperoleh bim­bingan kepada jalan yang lurus. Jika seseorang meyakini bahwa pemilik dan Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu di antara langit dan bumi itu adalah Allah, dan ia merasa yakin bahwa tujuan keberadaannya di dunia adalah untuk menjadi hamba Allah, dan ia mencari ridha Allah dalam seluruh kehidup­annya, maka Allah akan membimbingnya ke jalan yang lurus. Beriman kepada Allah, akhirat, dan al-Qur’an haruslah merupakan iman yang teguh dan yakin. Meskipun seba­gian orang mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman, tetapi mereka menyimpan keraguan. Ketika mereka ber­kum­pul dengan orang-orang kafir dan berada di bawah pengaruh mereka, orang-orang seper­ti itu kemungkinan menampakkan kelemahan dan bersikap memusuhi terhadap Allah dan agama-Nya. Akan tetapi, orang-orang yang dibimbing Allah kepada jalan yang lurus memiliki iman yang teguh dan tidak tergoyahkan:


“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa al-Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepadanya, dan sesung­guhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” (Q.s. al-Hajj: 54).



Berpaling kepada Allah dengan
Penye­rahan yang Sempurna

Orang-orang beriman yang berpaling kepada Allah dengan penyerahan yang sem­purna merupakan rahasia lain dalam memper­oleh petunjuk ke jalan yang lurus. Bagi orang yang beriman kepada Allah dan takut akan akhirat, dunia ini tidaklah menarik baginya.

Karena yang didambakannya hanya men­cari ridha Allah, orang-orang yang benar-benar beriman berpaling kepada Allah dalam semua perbuatan mereka, dan mereka menge­tahui bahwa Allah menguji mereka, mereka berserah diri kepada Allah atas takdir mereka yang telah ditetapkan Allah. Allah telah mem­beri tahu bahwa orang-orang yang berserah diri kepada-Nya akan memperoleh petunjuk kepada jalan yang lurus:

“Dan bagaimanakah kamu menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.s. Ali Imran: 101).

“Dia telah mensyariatkan bagi kamu ten­tang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiat­kan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada-Nya orang yang kembali kepada-Nya.” (Q.s. asy-Syura: 13).



Mengikuti Nasihat yang Diberikan

Perintah Allah lainnya kepada hamba-hamba-Nya yang menginginkan petunjuk kepada jalan yang lurus adalah sebagai ber­ikut:

“Dan sesungguhnya kalau mereka melak­sanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih mengu­atkan mere­ka. Dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjukkan mereka ke jalan yang lurus.” (Q.s. an-Nisa’: 66-68).

Orang-orang beriman yang bertakwa kepada Allah berusaha untuk membersihkan diri mereka dari kesalahan dan berusaha untuk memperoleh kesempurnaan akhlak yang menjadikan Allah ridha kepadanya. Namun, orang perlu bersikap rendah hati agar kesalahan-kesalahannya diampuni dan agar memperoleh petunjuk kepada jalan yang lurus. Orang yang rendah hati yang berusaha untuk membersihkan dirinya, pertama-tama akan bersungguh-sungguh mengikuti perin­tah-perintah Allah. Di samping itu, orang-orang beriman yang ikhlas saling menjadi teman dan pelindung bagi orang lain. Mereka memerintahkan yang benar dan melarang yang mungkar. Dengan demikian, karena mengetahui bahwa peringatan seorang yang beriman itu sangat penting bagi penghisaban seseorang di akhirat, maka orang-orang yang beriman juga harus saling mau menerima nasihat. Orang yang mau mengikuti nasihat yang baik akan memperoleh petunjuk kepada jalan yang lurus. Allah memberikan kabar gembira kepada hamba-hamba-Nya yang men­­jauhi bujukan setan dan menaati orang-orang yang menyeru kepada al-Qur’an dan perintah-perintah-Nya:

“Dan orang-orang yang menjauhi thaghut tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (Q.s. az-Zumar: 17-18).