Loading...

26 July 2010

FatahKun

Bersiap menyambut Bulan Jihad

jihad
Insya Allah kita akan kembali memasuki bulan penuh jihad. Bulan Ramadhan 1431 H. Pada bulan ini, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dari penjajah Belanda. Kemerdekaan yang diraih itu bukan merupakan hadiah dari manapun. Tetapi diperoleh dengan susah payah. Melalui jalan penuh onak dari duri. Nama itu adalah jihad.

Mengapa bulan Ramadhan kita sebut dengan bulan penuh jihad? Apakah jihad tidak bisa dilaksanakan pada bulan-bulan yang lain?

Tentu saja jihad bisa dilakukan kapan pun dan dimana pun. Baik jihad fisik maupun non-fisik. Kaum muslimin Indonesia tidak bisa mengingkari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa ini yang dilalui lewat jalan jihad itu. Bulan ramadha kita sebut bulan penuh jihad, karena memang untuk melaksanakan titah Allah SWT yakni kewajiban shaum, ummat Islam dituntut berbekal keikhlasan yang tinggi.

Anak-anak dianjurkan untuk belajar shaum. Pengorbanan mereka atas "latihan shaum" tersebut merupakan salah satu bentuk pendidikan keikhlasan dalam menjalankan kewajiban agama. Tak jauh berbeda dengan itu, jihad pun membutuhkan keikhlasan. Ibaratnya, bulan ramadhan merupakan bulan pembinaan keikhlasan. Bulan kaum muslimin ditempa ruh jihadnya agar tetap berkobar menyala-nyala.

Pada bulan ini pula ditekankan pentingnya menjernihkan ruhani dari pengaruh-pengaruh negatif duniawi yang kerap menyilaukan mata. Kehidupan manusia dewasa ini yang telah terjerumus kedalam lembah materialisme dan hedonisme, menjauhkan mereka dari tujuan sesungguhnya penciptaan manusia, yakni beribadah kepada Allah SWT.

Masyarakat awam yang tersibghah budaya hedonis memandang istilah "jihad" sebagai ancaman serius. Jihad digambarkan sebagai pembunuhan, pemaksaan kehendak, pengekangan, dan lain-lain. Tak ada sedikitpun upaya dari mereka untuk mencari pengertian sesungguhnya sebagai pembanding. Ini membuktikan istilah ini kian disingkirkan dari lubuk hati ummat manusia.

Padahal "jihad" mengajarkan keikhlasan dan pengorbanan yang seimbang bagi kehidupan manusia. Jihad mengajarkan keyakinan akan kehidupan akhirat yang lebih kekal. Jihad menempatkan manusia pada kehidupan yang mulia. Tak ada bunuh-bunuhan. Tak ada kekang mengekang. Yang ada justru saling menolong, saling membantu, saling menghargai dan menghormati. Setiap individu diarahkan agar mampu menginjakkan kakinya diatas jalan kebenaran supaya mereka hidup bahagia didunia dan selamat dari neraka di akhirat kelak.

Di bulan yang penuh rahmat dan maghfirah ini, adalah tepat bagi ummat Islam untuk mengasah kembali ruh jihad tersebut. Melalui shaum, kita hendaknya menegaskan kembali tekad dan keyakinan kita untuk bersiteguh kepada ajaran Allah SWT. Sebab sifat rela menolong sesama, siap membela kebenaran, dan sigap berkorban demi kepentingan umum, yang dahulu pada waktu berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankannya, nyaris hilang dari jiwa masyarakat Indonesia sekarang ini. Semoga dengan shaum Ramadhan nila-nilai mulai itu kita raih kembali.

Marhaban Ya Syahra Ramadhan. Marhaban Ya Syahras Shiyam